Tangerang, 18 Desember 2025 – Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Diaz Hendropriyono, berkomitmen mempercepat pembangunan serta revitalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Langkah ini diambil guna mengoptimalkan ribuan fasilitas pengelolaan sampah di Indonesia yang hingga kini kinerjanya dinilai belum maksimal.
Dalam peresmian TPST Jatiwaringin di Kabupaten Tangerang—yang merupakan hasil kolaborasi Sinar Mas Land dan Waste4Change—Wamen Diaz mengungkapkan fakta bahwa dari 3.948 unit TPS3R di seluruh Indonesia, sebanyak 35,9% di antaranya belum optimal. Hal serupa terjadi pada fasilitas TPST, di mana dari 291 unit yang ada, sebanyak 12,02% juga dalam kondisi belum optimal.
Wamen Diaz menekankan bahwa penyelesaian tantangan sampah di daerah memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. “Upaya KLH adalah mendorong terus adanya TPST dan TPS3R, selain juga bank sampah. Dengan peran swasta, kita sangat terbantu untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia. Ini perlu dicontoh dengan kawasan-kawasan lain,” ujar Diaz dalam sambutannya.
Merespons aspirasi dari Chief Executive Officer Waste4Change, M. Bijaksana Junerosano, yang menyebutkan bahwa tantangan perizinan—termasuk lingkungan dan pertanahan—bisa memakan waktu hingga 1,5 tahun, Wamen Diaz menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan percepatan signifikan. Saat ini, durasi pengurusan AMDAL telah dipangkas dari 165 hari pada tahun 2024 menjadi hanya 55 hari, atau lebih cepat 67%. Sementara itu, pengurusan UKL-UPL kini hanya membutuhkan waktu 36 hari dari sebelumnya 58 hari, atau lebih cepat 38%.
“Kami berkomitmen untuk lebih mempercepat perizinan lingkungan,” tegas Diaz. Ia juga mengingatkan kembali amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 yang mewajibkan setiap kawasan menyediakan fasilitas pengelolaan sampah secara mandiri. “Kita terus mendorong kawasan-kawasan agar mencontoh pilot seperti ini,” tambahnya.
TPST Jatiwaringin yang dioperasikan oleh Waste4Change tersebut kini memiliki kapasitas untuk mengelola 50 ton sampah per hari dari kawasan permukiman BSD City, dengan potensi pengembangan hingga 150 ton. Peresmian fasilitas ini mendapat apresiasi dari perwakilan Pemprov Banten, Pemkab Tangerang, serta jajaran pimpinan Sinar Mas Land sebagai langkah konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan.