Logo

Aksi Bersih Sungai Cipinang: KLH dan Kodam Jaya Perangi Sampah, Tekan Risiko Banjir Jabodetabek

13 Desember 2025

Depok, 13 Desember 2025 – Upaya penyelamatan sungai dan pengendalian banjir di kawasan urban Jabodetabek memasuki babak baru dengan kolaborasi strategis lintas sektor. Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) bersama Kodam Jaya/TNI dan warga setempat menggelar aksi kerja bakti massal membersihkan Sungai Cipinang di Perumahan Pondok Cibubur, Depok. Kegiatan ini, yang sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Kodam Jaya ke-79, menegaskan bahwa isu lingkungan telah menjadi kepentingan strategis pertahanan wilayah dan kualitas hidup masyarakat.

Ratusan personel TNI, aparatur pemerintah daerah, komunitas peduli sungai, dan warga terlibat langsung menyusuri bantaran Sungai Cipinang, anak sungai strategis yang vital bagi sistem drainase regional Jabodetabek. Berbagai jenis sampah—mulai dari sampah rumah tangga, plastik sekali pakai, hingga material residu—diangkat dari badan sungai yang tersumbat. Aksi ini bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari kerja sistematis KLHK/BPLH yang bertujuan mengurangi risiko banjir dan mencapai target nol sampah di sungai.

Mewakili Menteri LH/Kepala BPLH, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani, menegaskan esensi dari kegiatan ini. "Membersihkan sungai adalah upaya nyata menjaga keselamatan lingkungan dan manusia. Sungai yang bersih membuat aliran air lebih lancar dan menurunkan risiko banjir, khususnya di wilayah padat seperti Jabodetabek," ujar Rasio Ridho Sani.

Rasio juga menambahkan bahwa "Sinergi KLH/BPLH dengan TNI membuktikan bahwa perlindungan lingkungan adalah bagian dari menjaga ketahanan wilayah dan kualitas hidup masyarakat. Disiplin dan konsistensi menjadi kunci agar sungai tidak kembali dipenuhi sampah."

Upaya pembersihan ini telah menunjukkan hasil positif berkat pemasangan lima titik jaring sampah, 112 papan larangan buang sampah, dan penertiban TPS liar di sepanjang segmen Depok. Berdasarkan data pemantauan KLHK/BPLH, volume sampah yang terangkat dari Sungai Cipinang tercatat sebesar 341,8 ton pada Oktober 2025, dan berhasil diturunkan menjadi 300 ton pada November 2025, atau berkurang 41,8 ton.

Meskipun terjadi penurunan, Rasio menegaskan bahwa upaya ini belum cukup. "Target kita jelas, Sungai Cipinang harus bebas dari sampah. Selama masih ada ratusan ton sampah setiap bulan, berarti kita harus bekerja lebih keras bersama masyarakat," tegasnya. Sejalan dengan ketegasan tersebut, KLHK/BPLH juga memperkuat penegakan hukum: empat dari 22 perusahaan yang terdata di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipinang akan dikenakan sanksi karena tidak taat terhadap ketentuan lingkungan. Langkah ini ditegaskan sebagai bentuk ketegasan negara dalam melindungi kualitas air dan ekosistem sungai.
Dukungan penuh juga datang dari Pemerintah Kota Depok. Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahman, mengapresiasi keaktifan KLHK/BPLH yang dinilainya selalu proaktif turun ke lapangan. “KLH/BPLH tidak hanya bekerja pada tataran regulasi, tetapi hadir langsung melakukan pembersihan sungai, khususnya Sungai Cipinang. Ini contoh kepemimpinan lingkungan yang memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Chandra Rahman. Ia juga mengajak seluruh warga Depok untuk berperan aktif: "Saya mengajak seluruh warga Depok, jangan sekali-kali membuang sampah ke kali atau sungai. Sungai bukan tempat sampah. Jika kita jaga dari hulu, maka kita sedang melindungi kota kita sendiri dari banjir dan krisis lingkungan."

Ke depan, KLH/BPLH mendorong penguatan peran masyarakat melalui pemberdayaan Komunitas Peduli Sungai Cipinang yang telah melibatkan 225 orang berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Nomor 2530 Tahun 2025. Bersamaan dengan pemberdayaan kader jumantik dan dasa wisma untuk pemilahan sampah dari sumber serta penguatan bank sampah, diharapkan pengurangan sampah menjadi gerakan massal.

Melalui sinergi antara militer, pemerintah, dan warga, KLH/BPLH menegaskan bahwa sungai bersih adalah fondasi ketahanan kota. Berpikir global, bertindak lokal, mulai dari tidak membuang sampah ke sungai hari ini, demi masa depan Jabodetabek yang aman dari banjir dan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang.

Galeri Foto

Additional image
Additional image
Additional image
Additional image