Bali, 2 September 2025 – Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Bali Nusra Wilayah Bali melakukan pemantauan ke sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Badung dan Kabupaten Klungkung dalam rangka mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, SPPG yang dikelola Yayasan Abadhi Mandiri Pangan melayani distribusi sekitar 3.281 porsi makanan per hari untuk 4 Posyandu, 4 SD, 2 SMP, dan 1 SMA. Dalam pengelolaan lingkungan, sisa makanan dikumpulkan kembali untuk diserahkan kepada pihak ketiga sebagai pakan ternak, minyak jelantah dikelola melalui pengepul, dan sampah anorganik ditangani unit swakelola sampah desa. Komitmen SPPG Kuta tercermin dari penggunaan piring saji sebagai wadah makanan, pembatasan plastik sekali pakai, serta upaya mengurangi menu yang berpotensi menghasilkan sampah anorganik. Pusdal LH Bali mendorong komunikasi dan koordinasi lebih intensif untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di wilayah ini.
Sementara itu, SPPG Desa Selat, Kabupaten Klungkung, melayani 21 sekolah dan kelompok masyarakat, mencakup 10 SD, 1 SMP, 1 SMA, 9 TK, serta 187 balita, 22 ibu hamil, dan 40 ibu menyusui yang setiap Senin hingga Jumat menerima makanan bergizi gratis. Dalam aspek lingkungan, sisa makanan diolah menjadi pupuk organik dan pakan ternak, minyak jelantah dikelola oleh pengepul, dan sampah dipilah serta dikelola sesuai jadwal penjemputan desa. Pembatasan plastik sekali pakai juga menjadi langkah nyata yang diterapkan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kepala Pusdal LH Bali Nusa Tenggara, Ni Nyoman Santi menyampaikan, “Pengelolaan sampah adalah isu nasional yang harus kita hadapi bersama. Di Bali, penutupan TPA menjadi momentum penting untuk memperkuat kebijakan pengurangan sampah dari hulu. Gerakan Bali Sadar Sampah harus dimulai dari lingkup terkecil, yakni keluarga, sekolah, dan komunitas. Setiap individu memiliki peran dalam memilah dan mengelola sampah sejak dari sumbernya, agar Bali tidak hanya indah dipandang tetapi juga berkelanjutan bagi generasi mendatang.”
Kunjungan ini menunjukkan bahwa SPPG di Provinsi Bali telah menjadi contoh integrasi program gizi dengan praktik pengelolaan lingkungan yang berdaya guna. Program MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi kelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi lokal melalui pengelolaan sampah yang lebih bijak.