Nomor: SR.283/HUMAS/KLH-BPLH/10/2025
Serang, 30 Oktober 2025 —Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium 137 (Cs-137) terus mempercepat kegiatan mitigasi dan penanganan kontaminasi radioaktif di kawasan industri dan pemukiman di Cikande, Kabupaten untuk mencegah meluasnya dampak radiasi Cs-137 dan melindungi kesehatan masyarakat, pekerja, serta kegiatan pabrik di wilayah tersebut. Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, sebagai Ketua Mitigasi dan Penanganan Dekontaminasi Cesium 137, Rasio Ridho Sani, mengatakan bahwa kegiatan mitigasi dan dekontaminasi secara intensif terus dilakukan. 22 pabrik yang terdeteksi paparan radiasi Cs-137, telah berhasil didekontaminasi oleh Satgas. Pabrik-pabrik yang telah selesai dekontaminasi dapat segera melakukan operasi, dengan supervisi dari BRIN dan Bapeten.
Rasio Ridho Sani, menjelaskan, "Untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, kegiatan dekontaminasi di luar pabrik, terutama di Zona Merah—termasuk pemukiman, lapak, dan lahan kosong—secara intensif terus dilakukan oleh Satgas." Rasio juga menambahkan bahwa kontaminasi Cesium-137 di Zona Merah disebabkan oleh penggunaan limbah peleburan logam (slag) yang terkontaminasi radioaktif, yang digunakan masyarakat sebagai material urugan. Dari 12 lokasi yang teridentifikasi di Zona Merah, 5 lokasi telah berhasil didekontaminasi, sementara 7 lokasi lainnya masih dalam proses dekontaminasi intensif.
Pembersihan/pemindahan material urug terkontaminasi Cesium-137 di Zona Merah dilakukan oleh Tim dari Nubika Zeni TNI-AD dan KBRN Gegana Brimob Polri. Menurut Rasio Ridho Sani, hingga saat ini material dekontaminasi yang berhasil dipindahkan baik dari pabrik maupun dari Zona Merah mencapai 275,87 Meter Kubik atau setara dengan 558,8 Ton. Untuk keamanan, proses dekontaminasi secara ketat mengikuti protokol keamanan radiasi yang dikendalikan oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari BRIN dan Bapeten.
Disamping telah berhasil membersihkan pabrik-pabrik yang terkontaminasi Cesium-137, kemajuan penting dalam mitigasi dan penanganan kontaminasi Cesium-137 adalah 36.769 kendaraan telah diperiksa dengan menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM) yang dioperasikan oleh BRIN dan KBRN Gegana Brimob Polri. Sejak tanggal 17 Oktober 2025 tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi Cesium 137. Ini menunjukkan indikasi penurunan penyebaran radioaktif melalui udara (airborne) di wilayah Cikande.
“Kemajuan penanganan kontaminasi ini menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah melalui Satgas, kami mengapresiasi dukungan dan kerjasama seluruh pihak, warga serta pihak lainnya, dalam mendukung mitigasi dan percepatan dekontaminasi ini,” pungkas Rasio.
| Penanggung Jawab: | ||
| Kepala Biro Hubungan Masyarakat | ||
| Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup | ||
| Yulia Suryanti | ||
| Telepon | : | +62 811-9434-142 |
| Website | : | kemenlh.go.id |
| : | humas@kemenlh.go.id | |
| : | kemenlh_bplh | |
| Youtube | : | KLH-BPLH |
| TikTok | : | Kemenlh_BPLH |
| X | : | KemenLH_BPLH |
| Narahubung Lapangan: |
| Irfan Ramadiansyah, Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda |
| Nomor HP: +62 812-8933-6966 |