SIARAN PERS PERUBAHAN
Nomor: SR.226/HUMAS/KLH-BPLH/9/2025
(Untuk Segera disebarluaskan)
Jakarta, 16 September 2025 – Indonesia menjadi tuan rumah PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) Forum 2025 yang diselenggarakan di Jakarta. Forum internasional ini dibuka langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, bersama Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung, Direktur Eksekutif PEMSEA Resource Facility Aime Gonzales, serta Wakil Eksekutif Sekretaris Jenderal PNLG Lin Huaiyuan. Kehadiran para pemimpin lokal, nasional, hingga mitra internasional dari sepuluh negara menandai peran strategis Indonesia dalam menggerakkan kolaborasi global menuju ekonomi biru yang berkelanjutan dan inklusif.
Dalam pidato pembukaannya, Menteri Hanif menegaskan bahwa laut Asia Timur adalah kawasan paling produktif di dunia, namun menghadapi tekanan serius akibat pencemaran, degradasi ekosistem, penurunan stok perikanan, hingga dampak perubahan iklim. Ia menekankan bahwa solusi atas tantangan kompleks ini hanya bisa diwujudkan melalui kerja sama lintas negara, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil.
“With this collaboration, we will create a strong network and foster connections among various stakeholders, thereby enhancing ecosystem quality and preserving the sustainable beauty of coastal and marine areas.” – “Melalui kolaborasi ini, kita membangun jejaring yang kuat dan mempererat koneksi lintas pemangku kepentingan, sehingga mampu meningkatkan kualitas ekosistem sekaligus menjaga keindahan pesisir dan laut secara berkelanjutan,” ujar Menteri Hanif.
Sejak berdiri tahun 1993, PEMSEA telah menjadi mekanisme kerja sama regional utama bagi 11 negara anggota dan 21 mitra non-negara. Melalui PNLG dan PEMSEA Network of Learning Center (PNLC), kedua jejaring ini memperkuat penerapan Pengelolaan Pesisir dan Laut Terpadu atau Integrated Coastal Management (ICM) yang terbukti efektif mendorong sinergi pembangunan dan perlindungan ekosistem pesisir. Tahun ini, Forum PNLG ke-24 mengusung tema: “Menuju Ekonomi Biru yang Berkelanjutan dan Inklusif: Menghubungkan Iklim, Alam, dan Energi.”
Sebagai tuan rumah, Indonesia menegaskan kembali bahwa isu pesisir dan laut bukan sekadar lingkungan, tetapi terkait langsung dengan aspek ekonomi, sosial, dan keamanan kawasan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmennya terhadap ICM sebagai strategi menghadapi rob, banjir, serta melindungi ekosistem laut.
“Visi kami adalah menempatkan Jakarta sebagai kota pesisir global yang berkontribusi terhadap keberlanjutan regional dan global. Kami percaya bahwa menghubungkan aksi iklim, konservasi alam, dan transisi energi merupakan hal penting untuk membangun ketahanan dan inklusivitas di komunitas pesisir. Untuk mewujudkan visi tersebut, Jakarta telah menerapkan kebijakan dan program kunci seperti pengelolaan pesisir terpadu,” ujar Gubernur Pramono Anung.
Forum ini bukan hanya menjadi ajang seremonial, melainkan mendorong lahirnya langkah konkret. Indonesia menekankan pentingnya memperluas penerapan ICM, mengakselerasi inovasi ekonomi biru, serta memperkuat kolaborasi regional dalam mitigasi perubahan iklim dan konservasi biodiversitas laut.
“Melalui forum ini, kita bersama-sama membangun masa depan laut Asia Timur yang sehat, produktif, dan berkelanjutan. Inilah warisan terbesar yang dapat kita berikan bagi generasi mendatang,” tegas Menteri Hanif.
Dengan terselenggaranya PNLG Forum 2025, Indonesia tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pusat diplomasi lingkungan kawasan, tetapi juga menegaskan kepemimpinannya sebagai pelopor ekonomi biru berkelanjutan yang menghubungkan iklim, alam, dan energi untuk masa depan pesisir Asia Timur yang tangguh.
Penanggung Jawab: | |
Kepala Biro Hubungan Masyarakat | |
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Yulia Suryanti | |
Telepon | : +62 811-9434-142 |
Website | : kemenlh.go.id |
: humas@kemenlh.go.id | instagram: kemenlh_bplh | |
: kemenlh_bplh | |
Youtube | : KLH-BPLH |
TikTok | : Kemenlh_BPLH |
X | : KemenLH_BPLH |