Logo

JELANG PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP, MENTERI LH: HENTIKAN POLUSI PLASTIK, SERUAN NASIONAL DARI KRISIS MENUJU AKSI

22 Mei 2025

Siaran Pers Nomor: SR.88/HUMAS/KLH-BPLH/5/2025

Jakarta, 22 Mei 2025 — Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLH) 2025, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) mengumumkan peluncuran kampanye nasional bertema “Hentikan Polusi Plastik” yang akan menjadi tema nasional HLH 2025. Tema ini merupakan terjemahan dari tema global “Ending Plastic Pollution”. Tema ini merupakan respons atas krisis lingkungan yang semakin penting dan meluas. Kampanye ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan komitmen nasional yang selaras dengan upaya global untuk menyelamatkan bumi dari ancaman limbah plastik.

Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa langkah penyelamatan lingkungan kini harus melampaui agenda domestik. Indonesia, tegasnya, membawa misi penting dalam pertemuan selanjutnya Intergovernmental Negotiating Committee (INC) di Jenewa, Swiss — forum internasional yang tengah menyusun konvensi global yang mengikat secara hukum untuk mengakhiri polusi plastik. 

Indonesia harus hadir sebagai pemimpin solusi. Kita ingin mendorong keadilan lingkungan, akuntabilitas produsen global, dan dukungan nyata bagi negara-negara berkembang,” ujar Menteri Hanif.

Lebih lanjut, Menteri Hanif menegaskan, “Alam tidak menunggu. Saatnya kita bertindak. Hentikan polusi plastik hari ini juga.” Kalimat yang menjadi inti dari pesan nasional ini menggema dalam seluruh rangkaian kegiatan HLH 2025 dan diharapkan menjadi gema kolektif dari rumah hingga forum internasional.

Data tahun 2023 menunjukkan bahwa Indonesia memproduksi 56,6 juta ton timbulan sampah, dengan 18% atau sekitar 10 juta ton merupakan sampah plastik. Namun, hanya 39,01% dari keseluruhan sampah tersebut yang berhasil dikelola secara layak. Situasi ini menempatkan Indonesia dalam kondisi darurat lingkungan yang harus segera ditangani secara sistematis dan menyeluruh.

Pemerintah telah menetapkan berbagai langkah konkret untuk menghadapi tantangan tersebut. Di antaranya, pelarangan impor scrap plastik, penguatan sistem daur ulang berbasis masyarakat melalui Bank Sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah 3R, pengembangan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), serta penegakan prinsip Extended Producer Responsibility (EPR) yang menuntut produsen bertanggung jawab atas limbah dari produk mereka. 

Polluter pays harus jadi prinsip utama. Produsen tidak boleh lepas tangan terhadap limbah yang mereka hasilkan,” ujar Menteri Hanif menegaskan.

Rangkaian acara HLH 2025 digelar pada 22–24 Juni di Jakarta, menghadirkan pameran teknologi ramah lingkungan, seminar tematik, rakernas persampahan, pertunjukan seni, lomba edukatif, dan kegiatan publik lainnya. Acara ini melibatkan ratusan institusi dari berbagai sektor dan mendorong partisipasi aktif masyarakat, sebagai bagian dari transformasi budaya menuju pola hidup berkelanjutan.

Ini bukan sekadar seremoni tahunan, tapi panggilan untuk menyelamatkan masa depan,” kata Menteri Hanif. 

HLH 2025 adalah momentum kolektif. Kini saatnya bergerak bersama — bukan hanya demi generasi hari ini, tapi demi bumi esok yang masih layak dihuni,” pungkas Menteri Hanif

Peringatan HLH tahun ini adalah refleksi dari kesadaran bahwa perubahan lingkungan tidak bisa ditunda. Dalam konteks global maupun nasional, krisis ini harus dijawab dengan tindakan nyata, keberanian politik, dan solidaritas lintas negara. Melalui kepemimpinan aktif dalam forum INC dan komitmen di dalam negeri, Indonesia menyatakan kesiapan untuk menjadi bagian dari pencarian solusi global — menyelamatkan bumi dari bahaya limbah plastik.

-------------------------

Penanggung Jawab:

Kepala Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

Sasmita Nugroho, S.E.

Telepon:+62 818-0819-5929
Website:kemenlh.go.id
E-mail:humas@kemenlh.go.id
Instagram:kemenlh_bplh
Youtube:KLH-BPLH
TikTok:Kemenlh_BPLH
X:KemenLH_BPLH

Galeri Foto

Additional image
Additional image
Additional image
Additional image