Dari Kanal ke Pasar, dari Aksi ke Tradisi: KLH/BPLH Dorong Kolaborasi Bersih Kota Makassar

SIARAN PERS

Nomor: SR.114/HUMAS/KLH-BPLH/5/2025

Makassar, 13 Juni 2025 — Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 masih berlanjut, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingungan Hidup (KLH/BPLH) melalui Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi dan Maluku (Pusdal LH SUMA) menggelar aksi kolaboratif pembersihan Kanal Jongaya dan Pasar Pa’baengbaeng di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi Bersih Lingkungan tersebut mengusung tema “Kanal dan Pasar Bersih, Kota Sehat, Nyamanngi Hidup ta!.” Kegiatan ini menjadi momentum penting yang menggerakkan ribuan orang untuk turun tangan langsung menjaga lingkungan.

Lebih dari 20 institusi lintas sektor dan ribuan warga, pelajar, serta relawan lingkungan turut ambil bagian dalam aksi massal ini. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemkot Makassar, TNI AL (Lantamal VI), Brimob Polda Sulsel, dan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang bahu-membahu dengan perusahaan swasta seperti PT Vale, PLN, Pertamina, Pelindo, Indofood, Grab, serta hotel-hotel ternama seperti Aryaduta dan Novotel. Semua bergabung dengan satu tujuan: menciptakan ruang kota yang bersih, sehat, dan layak huni.

Kegiatan ini difokuskan pada kanal sepanjang 1,18 kilometer dan area Pasar Pa’baengbaeng, yang selama ini menjadi titik rawan pencemaran akibat sampah rumah tangga dan plastik sekali pakai. Sampah dikumpulkan, diangkut, dan dicatat sebagai bagian dari evaluasi dan pemetaan sumber pencemar. Namun aksi ini bukan sekadar kerja bakti. Aksi ini adalah panggung edukasi dan perubahan budaya. Anak-anak sekolah dan komunitas pemuda diajak memahami dampak limbah terhadap kesehatan dan lingkungan, sekaligus diajak membentuk pola hidup yang lebih bertanggung jawab terhadap sampah.

Kepala Pusdal LH SUMA-KLH, Azri Rasul, menegaskan pentingnya aksi ini dalam membangun kesadaran kolektif. “Ini bukan seremoni tahunan. Ini adalah pesan bahwa menjaga bumi adalah kerja harian kita semua. Kanal bukan sekadar saluran air. Ia adalah nadi kota yang harus kita rawat bersama,” jelas Kepala Pusdal LH SUMA, Azri Rasul.

Sebagai langkah berkelanjutan, KLH/BPLH akan mendorong terbentuknya Forum Peduli Kanal Makassar. Forum ini akan menjadi ruang kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk menyusun agenda kerja jangka panjang, memetakan titik-titik kritis pencemaran, dan mengembangkan kanal sebagai ruang publik, sarana transportasi, serta destinasi wisata air ramah lingkungan. Harapannya, kanal-kanal yang dulu terabaikan bisa menjadi pusat kehidupan kota yang bersih, aman, dan menarik.

Aksi ini juga merupakan bagian dari Gerakan Indonesia Bersih, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan peta jalan menuju Indonesia Emas 2045. Kolaborasi multipihak semacam ini diyakini mampu mempercepat transformasi lingkungan kota secara sistemik dan memperkuat ketahanan masyarakat terhadap risiko bencana, terutama banjir perkotaan yang kerap terjadi akibat kanal tersumbat sampah.

Manfaat nyata dari aksi ini langsung dirasakan warga: udara dan air yang lebih bersih, lingkungan pasar yang lebih nyaman, serta berkurangnya bau tak sedap. Bagi pemerintah daerah, kegiatan ini membantu mendorong target pengurangan timbulan sampah dan perbaikan pengelolaan sanitasi di perkotaan. Semua pihak yang terlibat menyuarakan hal yang sama: bersih-bersih bukan sekadar tanggung jawab petugas kebersihan, tetapi tanggung jawab bersama.

“Jangan tunggu momen tahunan untuk peduli. Jadikan kebersihan sebagai budaya. Bumi kita tak butuh pahlawan tahunan, tapi penjaga harian,” tutup Kepala Pusdal LH SUMA.

KLH/BPLH mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dan mengajak masyarakat luas menjadikan kegiatan ini sebagai titik balik untuk membangun kota yang lebih bersih dan sehat. Dari kanal ke pasar, dari aksi ke tradisi — inilah cara kita merawat bumi, mulai dari lingkungan terdekat.

-------------------------

Penanggung Jawab:

Kepala Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

Sasmita Nugroho, S.E.