SIARAN PERS
Nomor: SR.161/HUMAS/KLH-BPLH/7/2025
Jakarta, 26 Juli 2025 – Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Diaz Hendropriyono, menegaskan bahwa Indonesia memainkan peran strategis dalam diplomasi iklim global dan terus memperkuat komitmennya menuju Net Zero Emission. Hal ini disampaikannya dalam konferensi “Indonesia Net Zero Summit 2025” yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Djakarta XXI Theater.
Dalam sesi panel “Can Indonesia Raise the Game? Kiat dan Kebijakan Indonesia untuk Menjadi Pendekar Dunia Net-Zero”, bersama Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno dan pendiri Think Policy Adhyta F. Utami, Diaz menyoroti langkah konkret Indonesia di panggung internasional. Salah satunya melalui partisipasi aktif dalam forum multilateral dan kepatuhan terhadap Perjanjian Paris.
“Dengan adanya perjanjian internasional itu kita seperti ‘mengunci’ diri kita dalam konteks positif agar pembangunan yang kita lakukan sesuai dengan komitmen penurunan emisi kita,” jelas Wamen Diaz.
Wamen Diaz juga menekankan pentingnya peran Indonesia dalam BRICS dan potensi pemanfaatan New Development Bank sebagai sumber pendanaan iklim. Indonesia terus mendorong kontribusi negara-negara maju dan kerja sama riset untuk mempercepat aksi adaptasi iklim. “Kita dorong agar negara-negara BRICS juga ikut memperbesar pendanaan untukadaptasi, juga kerja sama di bidang riset,” ujar Wamen Diaz.
Konferensi tahunan FPCI ini menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pemangku kepentingan lintas sektor, membahas langkah Indonesia dalam menghadapi krisis iklim secara nyata. Sambutan pembuka diberikan oleh Dino Patti Djalal, diikuti pemaparan dari aktor sekaligus aktivis lingkungan Morgan Oey.
Executive Secretary UNFCCC, Simon Stiell, memberikan special remarks, menyoroti pentingnya NDC sebagai blueprint utama dalam mencapai Net Zero 2060 atau lebih cepat. Ia memuji arah kebijakan Indonesia yang dinilai memberikan pesan kuat bagi komunitas global.
“Saya ingin memberikan pengakuan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo, komitmen Indonesia untuk Net-Zero dan bold call untuk lebih cepat (pencapaian target Net-Zero) mengirimkan pesan yang kuat ke dunia bahwa masa depan akan dibangun secara berbeda,” tegas Simon.
Dalam sambutannya, Dino Patti Djalal menyoroti tantangan geopolitik yang mengaburkan fokus global terhadap krisis iklim. Ia mengapresiasi target Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai 100% energi terbarukan dalam 10 tahun.
“Jika kita berhasil mencapai target ini, maka negara-negara true middle powers seperti Brazil dan Indonesia, yang juga memiliki kontribusi emisi besar, akan mencapai tujuan yang sangat penting dan kami harap negara-negara berkembang lainnya akan mengikuti jejak yang sama,” ujar Dino.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menekankan pentingnya aksi nyata, bukan sekadar janji. Ia menyatakan bahwa transisi energi adalah bagian dari visi Indonesia menuju kedaulatan pangan dan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kami berkomitmen penuh di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong transisi ini sebagai bagian dari misi besar mewujudkan pangan yang adil, berdaulat dan berkelanjutan. Transisi energi dan iklim bukan beban, ini adalah jalan menuju kedaulatan ekonomi, pangan, dan masa depan Indonesia,” tutup Menko Pangan, Zulkifli Hasan.
Penanggung Jawab: | |
Kepala Biro Hubungan Masyarakat | |
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup | |
Yulia Suryanti, | |
Telepon | : +62 811-9434-142 |
Website | : kemenlh.go.id |
: humas@kemenlh.go.id | |
: kemenlh_bplh | |
Youtube | : KLH-BPLH |
TikTok | : Kemenlh_BPLH |
X | : KemenLH_BPLH |