Logo

Aliansi Hutan Tropis dan Laut Dunia: Diplomasi Hijau Indonesia di Belém Climate Summit

07 November 2025

 

Belém, Brasil, 7 November 2025 — Dalam forum Belém Climate Summit, Indonesia menegaskan komitmen globalnya untuk melindungi dua sistem ekologi utama dunia—hutan tropis dan laut—yang menjadi penyangga iklim bumi.

Dalam sesi bertema “Iklim dan Alam: Hutan dan Laut”, Indonesia menegaskan target menghentikan deforestasi pada 2030, memperluas restorasi ekosistem hutan tropis, dan memperkuat kerja sama dengan Tropical Forests Forever Fund (TFFF), mekanisme pembiayaan yang diprakarsai Brasil untuk negara-negara hutan tropis.

“Keadilan iklim berarti memastikan masyarakat adat dan komunitas lokal menjadi garda depan konservasi dan mendapatkan manfaat yang adil dari alam yang mereka jaga,” ujar Hanif Faisol Nurofiq.

Presiden Lula da Silva menambahkan,“Rakyat mungkin tidak memahami istilah ‘ton karbon’, tetapi mereka tahu harga dari satu musim banjir. Kebijakan iklim harus nyata bagi kehidupan masyarakat.”

Sekjen PBB António Guterres juga menegaskan pentingnya mempercepat perlindungan alam:

“Menjaga hutan dan laut—penyerap karbon alami dunia—adalah kunci untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5 derajat.”

Indonesia memperluas inisiatif blue carbon untuk memperkuat ketahanan pesisir, menekan pencemaran laut dari marine litter dan mikroplastik, serta membangun ekonomi maritim berbasis masyarakat.

Selain itu, Indonesia mendukung deklarasi “Seruan Aksi untuk Pengelolaan Kebakaran Terpadu”, dengan menawarkan pengalaman pengendalian kebakaran hutan dan lahan berbasis teknologi dan komunitas.

Aliansi negara-negara hutan tropis—dari Amazon hingga Indonesia—kini menyuarakan pesan bersama: tanpa keadilan sosial dan perlindungan alam, tidak akan ada keadilan iklim.

 

Galeri Foto

Additional image
Additional image